PANDEGLANG, – Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPLI) Kecamatan Sukaresmi akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kecamatan Sukaresmi terkait adanya dugaan Penggunaan Jalan Lingkungan Pemukiman Warga Cibungur-Patia oleh PT. Hutama Karya (Persero) KSO dalam mengangkut logistik menggunakan kendaraan berat.
Hal itu disampaikan oleh Tb. Aujani selaku perwakilan aktifis yang tergabung dalam AMPLI pada Hari Sabtu (10/8/2024).
Tb. Aujani menegaskan, bahwa aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada Hari Senin 12 Agustus 2024 mendatang merupakan aksi damai jilid pertama dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi mewakili keluhan dari beberapa warga Kecamatan Sukaresmi atas dampak buruk yang diterima namun belum terimbangi oleh dampak baik yang diberikan.
“Aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada Hari Senin 12 Agustus 2024 mendatang merupakan aksi damai jilid pertama dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi mewakili keluhan dari beberapa warga Kecamatan Sukaresmi atas dampak buruk yang diterima namun belum terimbangi oleh dampak baik yang diberikan. Maka itu Kami berharap kepada seluruh peserta yang akan ikut aksi agar tetap mematuhi komando korlap jangan sampai terprovokasi dan melakukan tindakan-tindakan anarkis yang melanggar hukum, supaya aksi nanti dapat berjalan kondusif jangan sampai ada penyusup.” Tegasnya.
Kemudian menurut Kasman selaku Penanggungjawab Aksi menambahkan, bahwa Pihaknya mendukung penuh proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang khususnya yang berada di Wilayah Kecamatan Sukaresmi, namun pihaknya menyayangkan jika proyek ini berjalan tanpa banyak memberikan dampak baik kepada masyarakat lokal.
“Kami mendukung penuh proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang khususnya yang berada di Wilayah Kecamatan Sukaresmi, namun Kami sangat menyayangkan jika proyek ini berjalan tanpa banyak memberikan dampak baik kepada masyarakat ataupun pengusaha lokal. Lantaran adanya dugaan monopoli oleh salahsatu sub kontraktor dari pengusaha lokal yang menghabisi ruang masuk pengusaha lokal lain karena sudah tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang sumber material serta pengendalian harganya.” Imbuhnya.