Terkini dan Populer
Desa  

Warga Cibeureum Banjar Keluhkan Dugaan Pemotongan Dana Bansos

PANDEGLANG, BANTEN,- Warga di Kampung Lipo, Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang mengeluhkan adanya dugaan pemotongan dana bantuan sosial (Bansos) yaitu PKH, BPNT maupun BBM yang diberikan oleh pemerintah tersebut.

Seperti yang disampaikan beberapa warga Kampung Lipo dan Kampung Cacaban, Desa Cibeureum  yang lokasinya berada diperbukitan yang ditemui awak media di lokasi tersebut.

Mamah Fikar warga Kampung Lipo, Desa Cibeureum mengaku telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM dan BPNT sebesar Rp 1.650.000,- mengeluhkan adanya dugaan potongan yang dilakukan oleh oknum RT dan RW di wilayah tersebut.

“Sebelum pembagian Bansos, semua warga yang menerima dikumpulkan di kantor desa diberikan informasi bahwa akan dapat bantuan PKH, BPNT dan BLT BBM tetapi tidak semua dapat katanya,” ungkapnya.

“Alhamdulillah saya dapat bansos itu senilai yang saya sebutin tadi, dan dipotong sama pak RT sebesar Rp 150ribu dikumpulkan di pak RW katanya,” sambungnya lagi.

Hal serupa juga disampaikan warga lainya seperti Ibu Aris dan Ibu Sarmin mengaku bantuan langsung yang diterimanya dipotong oleh RT yang datang ke rumahnya setelah mendapatkan bansos tersebut.

“Saya dapat Rp 1 juta dengan bawa KTP dan KK saat pembagian bansos di kantor desa, saya kasih ke Pak RT dua kali Rp 80 rubu dan Rp 20 ribu karena datang ke rumah. Adanya potongan itu ikhlas tidak ikhlas sih, mau diapakan lagi karena semua warga diminta,” tuturnya, seraya menambahkan jika memang tidak dikembalikan mengaku tidak apa-apa, tetapi kalau potongan itu dikembalikan lagi mereka mengaku bersyukur dan terima kasih.

“Ya kalau dikebalikan lagi syukur alhamdulillah, karena kami juga lagi benar-benar susah untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” imbuhnya.

Begitu juga keluhan yang sama adanya dugaan potongan itu oleh Aman salah seorang warga Kampung Cacaban, Desa Cibeureum tersebut.

“Saya dapat bansos Rp 1 juta dan dikasihkan sama Pak RT sebesar Rp 100ribu dan ibu saya juga dapat Rp 2 juta dikasihkan sama Pak RT juga Rp 200ribu. Saya tidak berani membantah karena semua juga sama ngasih ke Pak RT katanya untuk warga yang tidak dapat,” katanya singkat.

Sementara saat hendak dikonfirmasi kepada Kepala Desa Cibeureum tidak ada di kantornya.

“Pak lurah tidak ada di kantor, coba ke rumahnya saja siapa tahu ada,” ujar salah seorang staf Desa Cibeureum yang tidak disebutkan namanya.***