Terkini dan Populer
News  

Jalan Mirip Kubangan Kerbau ! Warga Bulagor Merasa Belum Merdeka

PANDEGLANG, BANTEN, – Warga Desa Bulagor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, merasakan keprihatinan dengan kondisi jalan desa yang rusak parah, layaknya kubangan kerbau. Bahkan warga mengaku kalau mereka hingga saat ini belum merasakan esensi dari arti kata merdeka.

“Ini derita kami masyarakat Bulagor, musim hujan kebanjiran setelah banjir jalan kaya kubangan kerbau, apakah ini sebuah kemerdekaan buat kami,” ujar beberapa warga Bulagor yang dapat ditemui awak media, Minggu (17/4/2022)

Terlebih keprihatinan warga dirasakan pada peningkatan dan pendapatan ekonomi masyarakat yang semakin rendah akibat jalan rusak, yang sulit dilalui kendaraan dan rawannya kecelakaan bagi para pengguna jalan.

“Jalan ini jalan alternatif warga Desa Bulagor untuk bepergian ke pusat perkotaan, maupun ke kantor pemerintah dan yang lainnya. Dalam kondisi jalan seperti ini, tentu kami warga jadi terisolir,” imbuh Muklis seorang warga Bulagor menambahkan.

Dari pantauan awak media jalan rusak yang diharapkan mendapat pembangunan merupakan ruas jalan yang menghubungkan antara Desa Bulagor dengan Desa Surakarta. Namun dilihat dari fungsinya sebagai akses transportasi, lebih banyak digunakan warga Desa Bulagor beraktifitas.

Kendati demikian warga Bulagor, berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam hal ini Bupati Pandeglang, Hj Irna Narulita dapat mengalokasikan anggaran guna pembangunan jalan tersebut.

“Kami berharap ketika anggaran desa tidak dapat mencukupi untuk membangun jalan desa ini, tentu kami ingin Bupati Pandeglang dapat mmengalokasikan APBDnya, agar kami warga Bulagor mendapat fasilitas jalan yang layak, sehingga kami tidak lagi kesulitan transportasi demi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat Desa Bulagor yang semakin hari semakin terkungkung akibat jalan rusak itu,’ tegas Muklis

Lebih lanjut dikatakan Muklis, sudah lama warga Bulagor mendambakan jalan mulus dan beraspal, tapi faktanya keinginan itu hanya sebatas isapan jempol belaka.

“Ya haraapan tinggal harapan, tapi kami tidak putus asa untuk terus berjuang, mungkin kami harus juga melakukan aksi unjuk rasa kepada Pemerintah Dearah. Apakah itu harus kami lakukan ?, Karena kami sudah lagi tidak tahan melihat kondisi jalan yang kian hari kian bertambah kerusakannya,” pungkas Muklis bersama beberapa warga Bulagor saat berkeluh kesah kepada awak media. ****