PANDEGLANG, BANTEN, – Sejumlah massa yang tergabung dalam Ikatan Pandeglang Bersatu (IPB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Kabupaten Pandeglang, Senin (17/10/2022).
Dalam aksinya massa menuntut pertanggung jawaban Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, untuk lebih peduli terhadap nasib masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan kehidupan yang layak, terutama dalam hal memperoleh kesempatan bekerja di daerah sendiri.
Seperti yang disampaikan Koordinator Lapangan, Kasman yang juga selaku Ketua Jurnalis Banten Bersatu ( JBB ) menuding Pemerintah Pandeglang, terkesan mengabaikan kearifan lokal kepada masyarakat ketika ada peluang investasi di Wilayah Kabupaten Pandeglang.
“Ya ketika ada investor masuk ke Pandeglang, harapan kami masyarakat setempat dilibatkan didalamnya, mulai dari pembangunannya hingga masa produksi pihak perusahaan harusnya selalu melibatkan dan memperkerjakan masyarakat setempat,” ujar Kasman
Lebih lanjut kata Kasman, baru – baru ini ada perusahaan yang berinvestasi membangun pabrik gula di Wilayah Desa Tegal Papak Kecamatan Pagelaran yang dinilai mengabaikan kearifan lokal terhadap masyarakat setempat. Hal itu tentunya tidaklah baik untuk masyarakat yang berharap hadirnya investor dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami menilai investor Pabrik Gula di Tegal Papak terkesan tidak pro masyarakat setempat. Untuk itu hari ini kami aksi demo ke Pemerintah Daerah Pandeglang, terutama terhadap Sekda Pandeglang, Taufik Hidayat yang sebelumnya telah membuat kecewa IPB dengan janji – janji palsunya,” tutur Kasman
Hal senada disampaikan Ketua Ruang Jurnalis Nasional (RJN) Kabupaten Pandeglang, Entus Mujani usai aksi kepada awak media menjelaskan, kalau aksi ini salah satu bentuk kekecewaan terhadap investor pabrik gula yang tidak kooperatif dengan masyarakat setempat.
Selain itu tambah Entus, peran pemerintah daerah pun dianggap lebih peduli kepada investor daripada kepada masyarakat. Dan itu terbukti dengan sikap H Taufik Hidayat selaku Sekda Pandeglang, yang tidak respon terhadap persoalan nasib masyarakat Pandeglang.
“Pak Sekda seakan mengabaikan keinginan masyarakat Pandeglang yang ingin dilibatkan dalam proyek Pabrik Gula di Tegal Papak. Lebih parahnya lagi Sekda juga memberikan janji palsu kepada kami yang saat itu beliau meminta kami audiensi tapi beliau sendiri yang tidak menepati janjinya. Ini jelas tidak respek terhadap nasib masyarakat Pandeglang,” pungkas Entus Mujani
Aksi IPB disambut, Asda 3 Kabupaten Pandeglang, Ramadhani, pada kesempatan itu Ramadhani mengatakan, Sekda Pandeglang Taufik Hidayat saat ini sedang tugas diluar, namun dia berjanji akan memediasi apa yang menjadi aspirasi dari Pokja IPB.
“Apa yang menjadi aspirasi teman teman Pokja IPB adalah priotitas kami, saya akan sampaikan apa yang menjadi aspirasi Pokja IPB, tentang PT. Aman Agrindo pelaksana pada Pabrik gula. Kami akan melihat kembali secara administrasi sari perusahaan tersebut,” katanya.
Kami berharap masyarakat mendukung adanya program pemerintah tersebut, kata Ramadhani, kami bersyukur dengan adanya Pokja IPB ini yang telah merespon adanya investor awal ini, namun demikian, dihimbau juga agar menjaga kondusifitas. “Namun demikian, ini adalah salah satu masukan untuk kami, yang akan kami tindak lanjuti beserta OPD Tekhnis lainnya, kita akan undang mereka, maka aspirasi dari teman teman ini akan kita bahas di forum nanti,” tuturnya.
Ditanya keseriusan dari Asda Tiga, untuk mengundang investor, Ramadhani menjelaskan secara administrasi dirinya punya kewenangan, tapi itu hanya sebatas mengundang para pihak saja. “Insya allah akan kami agendakan, dan1 insya allah Sekda pun akan hadir nantinya,” pungkasnya.
Diketahui aksi yang dilakukan IPB dan dikawal pihak Kepolisian Resort Pandeglang itu pun berjalan damai. Namun kendati demikian ada hal yang menarik perhatian, dimana dalam teatrikal aksi massa pendemo membawa sebuah keranda mayat, sebagai simbol mati rasanya nurani pejabat Pandeglang terhadap masyarakatnya.