PANDEGLANG, BANTEN, – Banten Indie Clothing (BIC) sebuah event kreativitas anak muda kembali hadir dipenghujung Tahun 2022.
Kali pertama BIC di laksanakan di Alun-alun Kota Pandeglang, dan kegiatan ini juga merupakan rangkaian The Citu Series, yang sebelumnya clothing exhibition dari sejak tahun 2014, telah hadir di Kota – kota lain di Propinsi Banten.
Setiap kali acara BIC The City Series kerap menampilkan band lokal maupun nasional. Namun untuk kali pertama di Pandeglang BIC hanya menghadirkan beragam kesenian budaya daerah Provinsi Banten, serta beragam produk UMKM hasil kerajinan warga Kabupaten Pandeglang.
Kolaborasi dengan beberapa seniman lokal dilakukan panitia penyelenggara BIC, sehingga banyak karya kreasi anak muda itu pun tampil pada acara. Salah satunya daur ulang sampah pelastik hasil kreativitas anak muda Pandeglang.
Project Director BIC, Yusep Bachtiar saat ditemui awak media mengatakan, keberadaan BIC The City Series, akan berlangsung hingga 25 Desember 2022 ini, tidak hanya meningkatkan UMKM yang ada di area BIC saja, namun pedagang yang berada di sekitaran BIC juga mendapatkan dampak positifnya.
“Jadi bukan hanya pedagang yang ada di dalam saja, pedagang di sekitar Alun-alun Pandeglang juga ramai kecipratan event BIC ini,” kata Yusep bachtiar, Rabu (21/12/2022).
Namun, pada opening BIC kali ini kata Yusep, tidak berjalan mulus seperti di kota-kota lain yang ada di Provinsi Banten. Hal tersebut dikarenakan kebijakan yang keluar dari pihak terkait yang melarang adanya acara musik, atas dasar penolakan dari sejumlah masyarakat.
“Akibatnya, BIC harus mengalami sepinya pengunjung akibat kebijakan daerah yang secara mendadak tersebut,” ujar Yusep
Yusep juga mengaku kalau acara pihaknya sudah menempuh perijinan mulai dari ijin lingkungan, pemerintah daerah hingga ijin restu dari para tokoh ulama dan masyarakat.
“Soal ijin kita sudah tempuh, mulai dari Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan sowan ke tokoh masyarakat hingga ke beberapa Kiyai dan Ulama Kabupaten Pandeglang ” terangnya.
Ia juga mengaku mengalami kerugian yang cukup besar akibat kebijakan larangan yang tidak memperbolehkan adanya musik yang berlangsung dalam acara BIC The City Series.
“Kami tetap bayar talent band full Rp40 juta meskipun tidak jadi main. Talent malam ini Asep Balon, Fiksi, dan Band Remember of today, Captivate, dan band lokal lainnya
“tukasnya
Padahal menurutnya, keberadaan musik menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang langsung ke BIC The City Series yang berlangsung di Alun-alun Pandeglang.
“Kalau tidak ada musik sepi pengunjung. Ya jangankan acara BIC yang sepi, pedagang yang berada diluar BIC juga kalau sepi pengunjung mereka bisa sepi pembeli juga,” tulasnya
Sementara para pedagang di sekitaran Alun-alun Pandeglang, mengaku menyambut baik dengan adanya BIC. Hal itu menurutnya dapat meningkatkan daya beli kepada pedagang di sekitar event BIC.
“Walaupun tidak setiap hari acara ini ada, ya kita sebagai pedagang meskipun tidak didalam acara BIC, tapi Alhamdulillah kena rejekinya juga. Lumayan lah kalau acara ini terus berlangsung lancar, pengunjung yang datang banyak, rejeki juga buat kita,” pungkasnya beberapa pedagang yang dapat ditemui awak media. ***