Terkini dan Populer
News  

Dibalik Tragedi Maut Kaduoncog Uang Duka Diduga Raib Disunat Oknum Aparat Desa

PANDEGLANG, DIALEKTIKANEWS.COM, – Tragedi maut yang menimpa dua pengendara motor dan menelan korban jiwa di Jalan Raya Labuan – Pandeglang, tepatnya di Kampung Kaduoncog Desa Babakanlor Kecamatan Cikeudal Kabupaten Pandeglang menyisakan luka mendalam dikalangan keluarga korban yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Pasalnya, uang bantuan sebagai tanda rasa duka untuk keluarga korban meninggal dunia yang diberikan korban selamat berinisial JP diduga tidak sepenuhnya diterima keluarga korban, warga asal kampung Kebon RT 003 RW 003 Desa Rahayu Kecamatan Patia.

Hal itu diketahui setelah JP (Korban selamat) bertemu Juhri yang tak lain ayah korban meninggal dunia, dan menanyakan uang duka yang diberikannya melalui oknum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebesar Rp 1 Juta untuk pembiayaan pemulasaran jenazah dan Rp 2 juta yang diberikan melalui Oknum Kepala Desa yang dalihnya habis digunakan biaya korban juga.

Kepada awak media Korban JP, menceritakan percakapannya bersama ayah korban yang berhasil diabadikan dalam rekaman audio, mengaku kalau Juhri selaku ayah korban sempat terperangah mendengar informasi tersebut, Ia juga heran kenapa uang yang diterimanya tidak sesuai yang diberikan JP.

“Kula ngan dipasihan 500 ribu, tapi ikhlas teujadi masalah, ngen ieu berarti aya anu ngabohong ngajual-jual kaluarga kula (Saya hanya menerima lima ratus ribu, tapi tidak apa ikhlas, tapi yang jadi masalah ada yang ngebohong menjual-jual keluarga korban), “ucap Juhri dalam percakapannya bersama JP.

JP juga merasa kecewa terhadap oknum BPD dan Kades yang diduga tidak amanah.

“Saya sudah curiga, makanya saya langsung menanyakan kepada ayah korban apakah ada atau tidak uang duka itu, dan ternyata tidak ! Penuh kebohongan terus itu Oknum Kades,” terang JP yang tak lain korban selamat tragedi maut tersebut.

Lebih lanjut dikatakan JP, apa yang dilakukan oknum Kepala Desa dan Oknum BPD sangat kurang ajar karena kata JP menurut keterangan mereka, kalau dana duka yang pertama habis 1 juta untuk korban.

“Kurang ajar itu oknum kades dan BPD dia bilangnya pertama korban dikasih 1 juta terus minta lagi 2 juta untuk ngurus motor tapi uangnya terpakai untuk biaya yang terkena musibah. Dan ternyata semua itu bohong belaka,” papar JP seraya mengatakan bahwa oknum kades juga sempat kembali meminta dana sebesar Rp. 1 juta katanya untuk biaya mengurus motor, namun tidak ditanggapinya.

Terpisah oknum Kades Sindanglaya berinisial HT saat dikonfirmasi awak media membantah keterangan JP, dengan berdalih bahwa apa yang disampaikan JP tidak benar, dan meminta awak media bertemu langsung dengan dirinya.

“Itu tidak benar ! nanti kita bertemu langsung didarat,” singkat HT dalam tanggapan konfirmasi lewat pesan WhatsApp, Rabu (22/02/2023), Pukul 14:00 WIB (tim)